Pulau Kalimantan atau juga disebut Borneo oleh dunia internasional, adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Brunei (1%). Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.
Baca juga : Tragedi Sampit – Mengulas Tuntas Penyebab Tragedi Terjadi
Sejarah Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat pengaruh budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau Kalimantan telah memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai. Tetapi perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih lambat dibandingkan pulau lain karena kendala geografis dan penduduk yang sedikit.
Pulau Kalimantan dahulu terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar: Brunei, Sukadana /Tanjungpura dan Banjarmasin. Tanjung Dato adalah batas wilayah Brunei dengan Sukadana/Tanjungpura, sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah Sukadana/Tanjungpura dengan wilayah Banjarmasin.
Di zaman Hindia Belanda, Kalimantan dikenal sebagai Borneo (yang diambil dari kesultanan yang Brunei). Ini tidak berarti nama Kalimantan tidak dikenal. Dalam surat-surat Pangeran Tamjidillah dari Kerajaan Banjar pada tahun 1857. Kepada pihak Residen Belanda di Banjarmasin ia menyebutkan pulau Kalimantan, tidak pulau Borneo. Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama Kalimantan lebih dikenal daripada nama Borneo yang dipakai dalam administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Kekayaan Pulau Kalimantan
Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan, gajah borneo, badak borneo, landak, rusa, tapir dan beberapa spesies yang terancam punah. Karena kekayaan alamnya, wilayah Kalimantan Indonesia merupakan salah satu dari enam koridor ekonomi yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia di mana Kalimantan ditetapkan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional di Indonesia.
Porsi investasi di Kalimantan terhadap total investasi nasional RI yang hanya 0,6%. Hal ini amat kontras dengan porsi investasi yang tertanam di Jawa yang besarnya mencapai 72,3% dari total investasi secara nasional. Ini jelas mengisyaratkan bahwa Kalimantan adalah daerah yang terancam tidak berkembang secara ekonomi karena sebagian besar pendapatan yang dihasilkan di daerah ini dibawa ke pulau Jawa. Kalimantan kaya dengan barang tambang diantaranya intan.
Keunikan Pulau Kalimantan
- Hutan Hujan Tropis: Kalimantan dikenal sebagai salah satu kawasan hutan hujan tropis terluas di dunia. Hutan ini menjadi habitat bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang unik, banyak di antaranya yang endemik atau hanya ditemukan di Kalimantan.
- Sungai-sungai Besar: Kalimantan memiliki banyak sungai besar seperti Kapuas, Mahakam, dan Barito. Sungai-sungai ini berperan penting dalam kehidupan masyarakat setempat dan menjadi sumber daya alam yang sangat berharga.
- Keanekaragaman Hayati: Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Beberapa spesies ikonik yang berasal dari Kalimantan antara lain orangutan, bekantan, dan berbagai jenis burung endemik.
- Sumber Daya Alam: Selain hutan dan sungai, Kalimantan juga kaya akan sumber daya alam lainnya seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan mineral.
Upaya Pelestarian
Untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Kalimantan, berbagai upaya pelestarian telah dilakukan, antara lain:
- Pembentukan kawasan konservasi: Pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah telah mendirikan kawasan konservasi untuk melindungi hutan dan satwa liar.
- Pengembangan pariwisata berkelanjutan: Pariwisata berkelanjutan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat tanpa merusak lingkungan.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Pendidikan dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sangat penting untuk mencapai keberlanjutan.